Kitab Al-Jamius Shaghir ditulis oleh Imam Jalaluddin As-Suyuthi. Nama
lengkap beliau adalah Jalaluddin abdurrahman ibn Kamaluddin Abi Bakr
ibn Muhammad al-Suyuthi. Beliau lahir tahun 849 H atau tahun 1445 M di
Asyuth Mesir dari keturunan orang-orang terkemuka di negeri itu dan
wafat tahun 911 H atau 1505 M. Ayah beliau wafat pada waktu beliau
berumur 6 tahun, sehingga beliau tumbuh sebagai anak yatim.
Untuk memuaskan dahaganya akan ilmu, maka selain di negerinya
sendiri, beliau pun mencari ilmu dan merantau ke negeri-negeri seperti
Syam, Hijaz, Yaman, India, Maghribi, dan negeri-negeri lain; serta
berguru pada para ulama terkenal yang menguasai berbagai disiplin ilmu
saat itu, yang jumlahnya kurang lebih 150 orang. Di antara ulama itu
ialah Syaikh Syihabuddin al-Syarmasahi, Syaikhul Islam Alamuddin
al-Bulqini, putera al-Bulqini, Syaikhul Islam Syarafuddin al-Manawi,
Taqiyuddin al-Syibli, Muhyiddin al-Khafiji, Syaikh al-Hanafi, dan
lain-lain. Bidang keilmuan yang beliau kuasai sangat luas, antara lain
Tafsir, Hadits, Fiqh, Nahwu, Ma’ani, Bayan, dan Badi’ menurut cara orang
Arab yang baligh, bukan menurut cara orang Ajam (non-Arab) dan
ahli-ahli filsafat (keterangan ini dapat diperoleh dalam kitab beliau
Husnul Muhaadlarah).
Sesungguhnya kitab hadits Al-Jami’ Ash-Shaghir karangan Al-Hafidz
As-Suyuthi merupakan salah satu kitab hadits yang paling lengkap pokok
pembahasannya, paling banyak manfaatnya, paling sederhana penyusunannya.
dan yang menjadi kekhasan kitab ini adalah hadits-hadits yang tercantum
diurutkan berdasarkan urutan huruf hijaiyah.Kitab jamius Shaghir beliau
selesaikan pada tahun 907 H, 4 tahun sebelum beliau wafat (911 H). Dan
ini sungguh suatu jihad yang dilakukan oleh seorang ulama untuk
mengumpulkan dan menyusun sebuah kitab sehingga manfa’atnya dapat
dirasakan oleh ummat setelahnya. Beliau juga menyusun secara terpisah
appendix (lampiran) bagi kitabnya ini dengan judul Ziyaadah Al Jami’.
Dalam salah satu tulisannya beliau berkata,”Ini adalah appendix bagi
kitab karangan saya yang bernama Al Jamius Shaghir Min hadits Al basyir
An Nadzir, dan saya memberinya nama Az Ziyadah Al Jami’. Kode yang
terdapat dalam appendix ini sam dengan kode dalam kitab Al Jami’, dan
susunannya pun sama dengan yang terdapat dalam kitab Al jami’”
Akan tetapi masih banyak koreksi hadits dari para ulama yang lain
diantaranya Al-Imam Al-Mannawi -rahimahullah- dalam kitabnya Al-Faidhul
Qodir Syarh Al-Jamius Shaghir, juga Appendix kitab Al-jami’, yakni
Az-Ziyadah Al-Jami’ juga beliau komentari dalam kitabnya Miftah
As-Sa’dah bi Syarhi Az-Ziyadah. Dalam kitabnya ini, Beliau berupaya
mengkritisi derajat hadits yang terkandung dalam kitab Al-Jamius
Shaghir, namun sayangnya tidak semua hadits beliau teliti.
Entah dengan alasan tersebut atau maksud lain, maka seorang yang
katanya ulama hadits tapi belum punya julukan AL-HAFIZH tetapi berani
membuat KITAB TANDINGAN JAMI’US SHAGHIR. Orang ini namanya tersohor
dikalangan WAHABI SALAFI tapi keulama’annya terdengar ANEH ditelinga
Ahlussunnah wal Jama’ah pada umumnya. Siapa dia kalau bukan Nashiruddin
Al-Albani yang mengklaim dirinya telah menyempurnakan kitab Jami’us
Shaghir dengan LABEL SHAHIH AL-JAMI’ ASH-SHAGHIR WA ZIYADATUH. Juga
begitu beraninya Al-Bani ini mendho’ifkan banyak hadits shahih Imam
Bukhari.
Untuk membedakan mana Kitab Jami’us Shaghir milik Ahlussunnah Imam
Suyuthi dan Kitab Jami’us Shaghir milik WAHABI SALAFI karangan Al-Bani
perhatikan gambar dibawah ini.
Jami’us Shaghir As-Suyuthi syahadatnya memakai kata “SAYYIDINA.” Dan
tidak melabelkan kata SHAHIH. Hal ini menggambarkan katawadhuan beliau
akan kekurangan-dan kelemahan sebagai manusia yg tidak bisa terlepas
dari kesalahan.
Bandingkan dengan Jami’us Shaghir karangan Al-Bani yang dengan
bangganya melabelkan kata “SHAHIH” yang dimana secara nalar sehat
menggambarkan kegeniusan dan hapalannya akan ilmu dan hadits-hadits
Nabi, meskipun dia belum memiliki julukan AL-HAFIZH (banyak menghapal
hadits-hadits Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam), dan juga tidak mau
menyebutkan kata “SAYYIDINA” dalam membaca syahadat Rasul.
Ikhwan wa Akhwat fillah…………..hati-hati dan waspada dengan propaganda
ulama-ulama WAHABI SALAFI yg bisanya hanya menyalahkan, mendho’ifkan
kitab-kitab ulama salaf dan hadits-hadits Nabi, sementara mereka tidak
lain hanyalah ulama pemecahbelah umat islam, terutama NASHIRUDIN
AL-ALBANI tukang servis jam beralih menservis HADITS SHAHIH menjadi
HADITS DHO’IF. Wallohul musta’an wa bish-shawab.
H. Wahabi Tahrif/Ubah Kitab Nadhom Jurumiyah
Astagfirullah… lagi-lagi tangan jahat komplotan tanduk setan nejd
gentayangan.. kenapa mereka usil suka merubah-ubah kitab karya ulama
shaleh terdahulu. Sekarang giliran kitab nadzhom jurumiyah (kitab
nahwu/tata bahasa arab) yang kena tahrif komplotan wahabi. Suatu
kejahatan pelanggaran Hak Cipta Kekayaan Intelektual (HAKI) dilakukan
oleh komplotan yang mengaku paling murni aqidah & paling nyunnah.
Komplotan wahabi yang mentahrif kitab ini adalah
- محمد رفيق الونشريسي الجزائري
- أحمد بن عمر الحازمي
- محمد بن أحمد جَدّو
Ternyata Bait ke 4 terakhir dari kitab nadzom Ajjurumiyah mereka tahrif (
lihat gambar dibawah)
Mereka (komplotan WC) mengganti kata ”
بجاه ” dengan kata ”
بحب ”
Sebagi bukti Silahkan download kitabnya disini:
http://www.almtoon.com/show-book.php?id=10
Inilah Bait Nadzhom dimanipulasi:
جعلها الله لكل مبتدي **** دائمة النفع بحب أحمد
”Semoga Allah Menjadikan Kitab selalu dalam kemanfaatan bagi para
mubtadi (orang yang baru belajar) dengan kecintaan kepada Ahmad (Nabi
Muhammad)”
Dan Inilah Bait Nadzhom Aslinya:
جعلها الله لكل مبتدي **** دائمة النفع بجاه أحمد
”Semoga Allah menjadikan selalu manfaat bagi orang yang baru belajar dengan kemuliaan (martabat) Nabi Muhammad”
——-
قال ذلك الوهابي في الشرح : ثم سأل (المؤلف) الله عز و جل أن يجعل نظمه
هذا دائم النفع للمبتدئين في علم النحو و قد توسل إلى الله سبحانه و تعالى
في الأصل : بجاه محمد صلى الله عليه و سلم فقــــــــــــــــــــــــال
Telah berkata Wahabi dalam Syarah Kitab Itu : Kemudian meminta
(pengarang kitab) kepada Allah, supaya nadhomanya di jadikan selalu
bermanfaat bagi orang2 yang baru belajar dalam ilmu nahwu, dan ia (si
pengarang kitab) bertawasul (mengambil perantara) kepada Allah. Padahal
dalam text aslinya adalah:
Dengang Kemuliaan Nabi muhammad SAW.
ثم قال (الأستاذ الونشريسي) : و معلوم ما في هذا التوسل من مخالفة لما
كان عليه سلفنا الصالح رضوان الله عليهم جميعا فحذفته و أبدلته بتوسل مشروع
و هو حب النبي صلى الله عليه و سلم و راجع في ذلك كتاب العلامة المحدث
الفقيه محمد ناصر الدين الألباني رحمه الله التوسل أنواعه و أحكامه ) فإنه
فريد في بابه. انتهى.
Kemudian berkata Si Wahabi (الأستاذ الونشريسي) dan telah di ketahui
apa yang ada dalam tawasul ini adalah dari menyalahi apa yang ada pada
ulama salaf, maka Aku menghilangkanya dan menggantinya denga tawasul
yang di syariatkan yaitu dg mencintai nabi Muhammad saw, dan sebagai
pengembalian hukum dalam masalah itu adalah kitab karya Al-alamah Ahli
hadits Ahli fiqih yaitu Muhammad nasiruddin Albani (kitab tawasul dan
hukum2nya), dalam bab tersendiri.
————
Berikut hasil download di:
http://www.almtoon.com/show-book.php?id=10
(Oleh: Ibnu Rasyid Rahmatulloh)
(*)
Tahrif (
تحريف ): distortion, corruption, alteration: “penyelewengan, kecurangan, pengubahan”)
MOHON DICEK KEBENARAN LIST DIBAWAH INI
Bentuk penyelewengan sekte Salafi Wahabi dalam hal amanah ilmu :
1. Pemusnahan dan pembakaran puluhan ribu buku yang tidak sejalan dengan paham mereka.
2. Sengaja men-tahkik, men-takhrij dan meringkas kitab-kitab hadis yang
jumlah halamannya besar untuk menyembunyikan hadis-hadis yang tidak
mereka sukai.
3. Memotong-motong dan mencuplik pendapat ulama terkenal sehingga
menjadi tidak sempurna, untuk kemudian diselewengkan maksud dan
tujuannya.
4. Mengarang-ngarang hadis dan perkataan Ulama.
5. Mencuri buku-buku induk dan manuskrip untuk dihilangkan sebagian isinya atau dimusnahkan semuanya.
6. Membuang hadis-hadis yang tidak mereka sukai dalam buku-buku yang
mereka terbitkan, sehingga tidak sesuai dengan buku asli yang
diterbitkan penerbit lain.
7. Membajak buku, membeli manuskrip dan menyogok penerbit.
8. Memerintahkan ulama mereka untuk mengarang suatu buku, lalu mengatasnamakan buku itu dengan nama orang lain.
9. Melakukan tindakan kekerasan, intimidasi dan provokasi terhadap
penulis yang isi karangannya berseberangan dengan faham mereka.
10. Mencetak suau kitab induk dengan menghilangkan syarah ulama atas
kitab tersebut, padahal buku induk tersebut sangat terkait erat dengan
syarahnya.
11. Memalsukan buku-buku ulama yang mereka pandang strategis bagi umat
dengan cara mencetak ulang buku tersebut, namun hal itu dilakukan
setelah tangan-tangan terampil mereka meng-edit, mengubah dan
memalsukannya sesuai keinginan, pesanan, faham dan cara berpikir mereka.
- Perintah untuk membakar buku-buku dan memalsukannya (hal 49)
- Pemalsuan kitab Al Adzkar karya Imam Nawawi (hal 51)
- Memalsukan perkataan Imam As-Subki dalam Syarh Al-Aqidah Ath-Thahawiyah (hal 58)
- Pemalsuan kitab Aqidah As Salaf Ashhabu Al-Hadits (hal 60)
- Pemalsuan kitab Hasyiah Ash-Showi (hal 67)
- Pemalsuan kitab Tafsir Al-Kasysyaf karya Imam Az-Zamakhsyari (hal 71)
- Pemalsuan kitab Al-Ibanah karya Imam Asy’ari (hal 73)
- Pemalsuan kitab Seputar Ahlul Bait, Kekhalifahan Sayyidina Ali k.w. Tasawuf dan Alam Kubur (hal 81)
- Pemalsuan kitab Al Fawaid Al Muntakhabat karya Ibnu Jami Az Zubairi (hal 83)
- Pemalsuan kitab Diwan Imam Syafii (hal 86)
- Pemalsuan kitab Sahih Bukhari (hal 87)
- Pemalsuan kitab Sahih Muslim (hal 91)
- Penghapusan hadis-hadis dari kitab Musnad Ahmad (hal 93)
- Pemalsuan kitab tafsir Ruh Al-Maani karya Mahmud Al Alusi (hal 94)
- Pemalsuan kitab Ash-Shawaiq Al-Muhriqah (hal 95)
- Pemalsuan kitab Hasyiah Ibnu Abidin (hal 97)
- Memalsukan perkataan Al Hafizh Syaikh As Sakhawi melalui tahqiq kitab (hal 100)
- Pemalsuan kitab Majmu Fatwa karya Ibnu Taimiyah (hal 100)
- Pemalsuan kitab Nihayah Al Qaul Al Mufid (hal 101)
- Penghapusan bab Istighotsah dari kitab Al-Mughni karya Ibnu Qudamah (hal 105)
- Pemalsuan kitab Tarikh Al-Ya’qubi (hal 106)
- Pemalsuan kitab Iqtidha Ash Shirat Al Mustaqim (hal 107)
- Pemalsuan kitab Ahwal Al Qubur karya Ibnu Rajab (hal 108)
- Pemalsuan kitab tafsir Bahr Al Muhith karya Abu Hayyan (hal 108)
- ‘Bermain-main’ dengan hadis demi faham mereka (hal 109)
- Akibat fatal pemalsuan kitab-kitab ulama klasik (hal 115)
1. bab istighosah di hapus oleh WAHABI di kitab Riyadhussolihien kitabnya Imam Nawawi.
2. perihal ziarah ke makam Nabi SAW diganti dgn hal ziarah ke masjid Nabi SAW.( al adzkar kitabnya imam nawawi).
3. Pemalsuan juga mereka lakukan terhadap kitab Hasyiah Shawi atas
Tafsir Jalalain dengan membuang bagian-bagian yang tidak cocok dengan
pandangannya. Hal itu mereka lakukan pula terhadap kitab Hasyiah Ibn
Abidin dalam madzhab Hanafi dengan menghilangkan pasal khusus yang
menceritakan para wali, abdal dan orang-orang sholeh.
4.Menghilangkan jatidiri Wahhabi sebagai “hizbu as-syaithan”. dalam
kitab Hasyiyah al-Allamah Al-Showi ‘ala Tafsir Al-Jalalain………….
Pemalsuan kitab Al Adzkar karya Imam Nawawi (hal 51)
7 Memalsukan perkataan Imam As-Subki dalam Syarh Al-Aqidah Ath-Thahawiyah (hal 58)
8 Pemalsuan kitab Aqidah As Salaf Ashhabu Al-Hadits (hal 60)
9 Pemalsuan kitab Hasyiah Ash-Showi (hal 67)
10 Pemalsuan kitab Tafsir Al-Kasysyaf karya Imam Az-Zamakhsyari (hal 71)
12 Pemalsuan kitab Al-Ibanah karya Imam Asy’ari (hal 73)
13 Pemalsuan kitab Seputar Ahlul Bait, Kekhalifahan Sayyidina Ali k.w.Tasawuf dan Alam Kubur (hal 81)
14 Pemalsuan kitab Al Fawaid Al Muntakhabat karya Ibnu Jami Az Zubairi (hal 83)
15 Pemalsuan kitab Diwan Imam Syafii (hal 86)
16 Pemalsuan kitab Sahih Bukhari (hal 87)
17Pemalsuan kitab Sahih Muslim (hal 91)
18 Penghapusan hadis-hadis dari kitab Musnad Ahmad (hal 93)
19 Pemalsuan kitab tafsir Ruh Al-Maani karya Mahmud Al Alusi (hal 94)
20 Pemalsuan kitab Ash-Shawaiq Al-Muhriqah (hal 95)
21 Pemalsuan kitab Hasyiah Ibnu Abidin (hal 97)
21 Memalsukan perkataan Al Hafizh Syaikh As Sakhawi melalui tahqiq kitab(hal100)
22 Pemalsuan kitab Majmu Fatwa karya Ibnu Taimiyah (hal 100)
23 Pemalsuan kitab Nihayah Al Qaul Al Mufid (hal 101)
24 Penghapusan bab Istighotsah dari kitab Al-Mughni karya Ibnu Qudamah(hal 105)
25 Pemalsuan kitab Tarikh Al-Ya’qubi (hal 106)
26 Pemalsuan kitab Iqtidha Ash Shirat Al Mustaqim (hal 107)
27 Pemalsuan kitab Ahwal Al Qubur karya Ibnu Rajab (hal 108)
28 Pemalsuan kitab tafsir Bahr Al Muhith karya Abu Hayyan (hal 108)
DIMANA KITAB KITAB INI TRAGISNYA RUJUKAN PARA WAHABI YG MEREKA CURANGI ISI ISINYA. DAN MASIH BANAYK LAGI.
Pemalsuan kitab
Judul buku: Mereka Memalsukan Kitab-Kitab Karya Ulama Klasik
Pengarang : Syaikh Idarham
Penerbit : Pustaka Pesantren, Bantul Yogyakarta th 2011
Tebal buku : 306 halaman
Ukuran buku : 13,5 x 20,5 cm
Sekapur Sirih Penulis (hal 23)
Bukti Autentik Pemalsuan Kitab dan Penyelewengan Teks (hal 37)
Bermula dari Rapuhnya Ajaran (hal 37)
1. Pemusnahan dan pembakaran puluhan ribu buku yang tidak sejalan dengan paham mereka.
2. Sengaja men-tahkik, men-takhrij dan meringkas kitab-kitab hadis yang
jumlah halamannya besar untuk menyembunyikan hadis-hadis yang tidak
mereka sukai.
3. Memotong-motong dan mencuplik pendapat ulama terkenal sehingga
menjadi tidak sempurna, untuk kemudian diselewengkan maksud dan
tujuannya.
4. Mengarang-ngarang hadis dan perkataan Ulama.
5. Mencuri buku-buku induk dan manuskrip untuk dihilangkan sebagian isinya atau dimusnahkan semuanya.
6. Membuang hadis-hadis yang tidak mereka sukai dalam buku-buku yang
mereka terbitkan, sehingga tidak sesuai dengan buku asli yang
diterbitkan penerbit lain.
7. Membajak buku, membeli manuskrip dan menyogok penerbit.
8. Memerintahkan ulama mereka untuk mengarang suatu buku, lalu mengatasnamakan buku itu dengan nama orang lain.
9. Melakukan tindakan kekerasan, intimidasi dan provokasi terhadap
penulis yang isi karangannya berseberangan dengan faham mereka.
10. Mencetak suau kitab induk dengan menghilangkan syarah ulama atas
kitab tersebut, padahal buku induk tersebut sangat terkait erat dengan
syarahnya.
11. Memalsukan buku-buku ulama yang mereka pandang strategis bagi umat
dengan cara mencetak ulang buku tersebut, namun hal itu dilakukan
setelah tangan-tangan terampil mereka meng-edit, mengubah dan
memalsukannya sesuai keinginan, pesanan, faham dan cara berpikir mereka.
- Perintah untuk membakar buku-buku dan memalsukannya (hal 49)
- Pemalsuan kitab Al Adzkar karya Imam Nawawi (hal 51)
- Memalsukan perkataan Imam As-Subki dalam Syarh Al-Aqidah Ath-Thahawiyah (hal 58)
- Pemalsuan kitab Aqidah As Salaf Ashhabu Al-Hadits (hal 60)
- Pemalsuan kitab Hasyiah Ash-Showi (hal 67)
- Pemalsuan kitab Tafsir Al-Kasysyaf karya Imam Az-Zamakhsyari (hal 71)
- Pemalsuan kitab Al-Ibanah karya Imam Asy’ari (hal 73)
- Pemalsuan kitab Seputar Ahlul Bait, Kekhalifahan Sayyidina Ali k.w. Tasawuf dan Alam Kubur (hal 81)
- Pemalsuan kitab Al Fawaid Al Muntakhabat karya Ibnu Jami Az Zubairi (hal 83)
- Pemalsuan kitab Diwan Imam Syafii (hal 86)
- Pemalsuan kitab Sahih Bukhari (hal 87)
- Pemalsuan kitab Sahih Muslim (hal 91)
- Penghapusan hadis-hadis dari kitab Musnad Ahmad (hal 93)
- Pemalsuan kitab tafsir Ruh Al-Maani karya Mahmud Al Alusi (hal 94)
- Pemalsuan kitab Ash-Shawaiq Al-Muhriqah (hal 95)
- Pemalsuan kitab Hasyiah Ibnu Abidin (hal 97)
- Memalsukan perkataan Al Hafizh Syaikh As Sakhawi melalui tahqiq kitab (hal 100)
- Pemalsuan kitab Majmu Fatwa karya Ibnu Taimiyah (hal 100)
- Pemalsuan kitab Nihayah Al Qaul Al Mufid (hal 101)
- Penghapusan bab Istighotsah dari kitab Al-Mughni karya Ibnu Qudamah (hal 105)
- Pemalsuan kitab Tarikh Al-Ya’qubi (hal 106)
- Pemalsuan kitab Iqtidha Ash Shirat Al Mustaqim (hal 107)
- Pemalsuan kitab Ahwal Al Qubur karya Ibnu Rajab (hal 108)
- Pemalsuan kitab tafsir Bahr Al Muhith karya Abu Hayyan (hal 108)
- ‘Bermain-main’ dengan hadis demi faham mereka (hal 109)
- Akibat fatal pemalsuan kitab-kitab ulama klasik (hal 115)
Teks-Teks Menyimpang Dalam Buku-Buku Salafi Wahabi (hal 119)
- Memusyrikkan seluruh umat Islam dan ulamanya (hal 119)
- Ikrar Syahadat tidak menjadikan seseorang Muslim (hal 126)
- Keliru dalam menerapkan kata musyrik (hal 128)
- Muslim yang beristighatsah dan bertawasul kafir serta kekal di neraka (hal 131)
- Jawaban atas pengkafiran Bin Baz terhadap pelaku istighatsah dan tawasul (hal 134)
- Beberapa dalil lain tentang istighatsah dan tawasul (hal 139)
- Kesimpulan tentang polemik istighatsah dan tawasul (hal 147)
- Ibnu Baz mengkafirkan Sahabat yang istighatsah kepada Nabi SAW (hal 150)
- Secara tidak langsung Salafi Wahabi mengkafirkan Rasulullah SAW (hal 160)
- Mengkafirkan Imam Nawawi dan Al Hafizh Ibnu Hajar Atsqolani (hal 163)
- Menganggap kebenaran hanya ada di Salafi Wahabi (hal 166)
- Mazhab yang empat sesat dan syirik (hal 170)
- Menuduh penduduk Mesir, Yaman, Syiria, Irak, Oman, Hijaz dan seluruh umat Islam sebagai penyembah kuburan (hal 174)
- Salafi Wahabi mengakui bahaya takfir pendirinya (hal 181)
- Asy’ariyah dan Maturidiyah bukan Ahlus Sunnah Wal Jamaah (hal 185)
- Berakidah Tasybih dan Tajsim kepada Allah SWT (hal 196)
- Menolak ilmu pengetahuan, sain dan akal (hal 229)
- Akidah Salafi Wahabi sangat mirip akidah Yahudi dan Nasrani (hal 240)
- Tidak mencintai Rasulullah SAW dan keluarganya (Ahlul Bait) (hal 250)
- Mengharamkan ziarah ke makam Rasulullah SAW (hal 255)
- Tidak obyektif dan penuh keberpihakan (hal 256)
- Memerintahkan untuk membunuh para pengikut Tasawuf (hal 264)
- Lebih mengutamakan hadis ketimbang AlQuran (hal 267)
- Tidak mengakui ijma kecuali kepada masalah yang mereka klaim sebagai ijma (hal 268)
- Memerangi akal dan menghindari dialog (hal 270)
- Sangat fanatik, taklid buta dan terlalu melebih-lebihkan ulamanya (hal 276)
- Klaim sebagai satu-satunya kelompok selamat (hal 277)
- Non Muslim mereka rangkul, orang Islam mereka perangi dan caci maki (hal 280)
- Memupuk dan mengajarkan benih-benih terorisme (hal 286)
- Klaim bahwa kelompok mereka paling benar, yang lainnya salah semua (hal 287)
Daftar Pustaka (hal 297)
RUJUKAN SALAFYTOBAT